Kadek Grihadevi

selagi masih bisa, lakukanlah :)

Kajian Artikel Ilmiah – ColorBless — June 21, 2015

Kajian Artikel Ilmiah – ColorBless

ColorBless: Augmenting Visual Information for Colorblind People with Binocular Luster Effect

 

SOON HAU CHUA, HAIMO ZHANG, MUHAMMAD HAMMAD, SHENGDONG ZHAO,

and SAHIL GOYAL, National University of Singapore

KARAN SINGH, University of Toronto

 

DOI : http://dx.doi.org/10.1145/2687923

 

Binocular disparity allows interesting visual effects visible only to people with stereoscopic 3D displays. Here, we studied and applied one such effect, binocular luster, to the application of digital colorblind aids with active shutter 3D. We developed two prototype techniques, ColorBless and PatternBless, to investigate the effectiveness of such aids and to explore the potential applications of a luster effect in stereoscopic 3D beyond highlighting. User studies and interviews revealed that luster-based aids were fast and required lower cognitive effort than existing aids and were preferred over other aids by the majority of colorblind participants. We infer design implications of a luster effect from the study and propose potential applications in augmented visualization.

 

KADEK GRIHADEVI KARDINI, Undergraduate Student of Computer Science Department,

Mathematics and Science Faculty, Bogor Agricultural University

 

Buta warna merupakan kondisi medis yang ditandai dengan gangguan kemampuan untuk membedakan warna tertentu dalam spektrum warna. Adapun jenis-jenis buta warna yaitu protan dan deutan yang dianggap sebagai buta warna merah-hijau serta tritan yang dianggap sebagai buta warna biru-kuning. Dua bantuan digital yang telah dilakukan yaitu dengan menstubstitusi warna dengan kontras yang lebih tinggi dan menerapkan pola visual di atas warna yang membingungkan dirasa cukup membantu para penderita buta warna. Namun demikian, kedua bantuan digital tersebut memiliki keterbatasab masing-masing dalam penggunaan aktual.

Pada artikel ini, penulis mengusulkan dua teknik yang mengaplikasikan efek kilau binokuler dan shutter aktif 3D untuk meningkatkan informasi visual pada gambar guna membantu penderita buta warna, yaitu ColorBless dan PatternBless. ColorBless mengkodekan informasi warna dengan menentukan pasangan warna yang membingungkan terlebih dahulu kemudian menerapkan efek kilau ke salah satu warna. Teknik PatternBless menerapkan efek kilau dalam bentuk pola mengkilap menjadi warna untuk menambah informasi visual pada gambar.

Studi terhadap riset sebelumnya dilakukan untuk membandingkan dan mengevaluasi teknik ColorBless dan PatternBless yang digunakan. Disini penulis memilih teknik recoloring Daltonize yang mensubstitusi warna dan teknik pola yang menambah informasi dengan pola garis pada lereng berbeda. Adapun tahapan dalam melakukan studi yaitu meneliti efek kilau binokuler dengan shutter aktif 3D, meneliti perbedaan warna dari masing-masing teknik buta warna, meneliti perbedaan warna yang dihasilkan dari teknik buta warna dan mengakuisisi evaluasi subjektif dari penggunaan teknik buta warna. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat kecerahan yang sama, efek kilau lebih terlihat ketika kontras polaritas dari gambar kanan dan kiri saling berlawanan. Selain itu, perbedaan warna tidak memberikan efek terhadap persepsi efek kilau, setidaknya untuk tiga warna berbeda (merah, hijau dan biru) yang dipelajari.

Kegunaan kilau binokuler dalam pembedaan warna dapat dilihat dari beberapa sisi, yaitu kecepatan dan kejelasan, pembedaan warna pada area gambar yang sempit dan kemampuan mempertahankan warna asli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ColorBless merupakan teknik yang paling cepat dan tepat dalam membedakan warna. Sama halnya dengan PatternBless yang lebih cepat dan minim akan kesalahan dibandingkan dengan teknik pola lainnya. Hal ini dikarenakan saliency visual yang tinggi dan upaya kognitif yang rendah dalam proses decoding. Begitu pula untuk area sempit dan kemampuan dalam mempertahankan warna asli, kedua teknik ini lebih baik dibandingkan teknik yang sudah ada sebelumnya. Selain kegunaan, adapun beberapa keterbatasan dari teknik ColorBless dan PatternBless yang dikembangkan, yaitu membutuhkan pengaturan 3D berbasis kaca, seperti shutter aktif, lensa pasif dan Dolby 3D. Melihat efek kilau binokuler juga tidak memberikan kenyamanan kepada pengguna. Keterbatasan lainnya yaitu pengembangan yang dilakukan hanya sebatas prototipe yang tidak memperhatikan warna latar dan kecerahan latar dari gambar.

Akhirnya, penulis menyimpulkan implikasi desain dari penerapan efek kilau berpotensi dalam penambahan visualisasi, khususnya bagi penderita buta warna baik dari segi kecepatan dan ketepatan, pembedaan warna pada area yang sempit, serta kemampuan dalam mempertahankan warna asli.

 

Heuristic Evaluation – Scilab — June 9, 2015

Heuristic Evaluation – Scilab

Salah satu cara untuk menguji keberhasilan sebuah antarmuka adalah dengan melakukan heuristic evaluation (HE). HE merupakan metode evaluasi antarmuka yang dikembangkan oleh Jacob Nielsen. Tujuan HE yaitu untuk memperbaiki perancangan secara efektif, yaitu dengan mengidentifikasi kesalahan pada tahap perancangan, sehingga dapat ditinjau kembali sebelum sampai ke tahap implementasi.

Adapun 10 prinsip yang HE menurut Jacob Nielsen, yaitu:
1. Visibility of System Status
2. Match Between System and Real World
3. User Control and Freedom
4. Consistency and Standards
5. Error Prevention
6. Recognition Rather Than Call
7. Flexibility and Efficiency of Use
8. Aesthetic and Minimalist Design
9. Help User Recognize, Diagnose and Recover from Error
10. Help and Documentation

Berikut 5 skala yang digunakan pada severety rating untuk menilai tingkat kebaikan aplikasi, yaitu:
0  :  I don’t agree that this is a usability problem at all
1  :  Cosmetic problem only: need not be fixed unless extra time is available on project
2  :  Minor usability problem: fixing this should be given low priority
3  :  Major usability problem: important to fix, so should be given high priority
4  :  Usability catastrophe: imperative to fix this before product can be released

Aplikasi yang akan dievaluasi pada postingan kali ini yaitu aplikasi Scilab. Berikut 5 prinsip yang dievaluasi :
1. Aesthetic and Minimalist Design – Scilab
2. Error Prevention – Scilab
3. Match Between System and Real World – Scilab
4. Help User Recognize, Diagnose and Recover from Error – Scilab
5. Consistency and Standards – Scilab

 

Aesthetic and Minimalist Design – Scilab —

Aesthetic and Minimalist Design – Scilab

Sistem hanya menghasilkan informasi yang relevan, informasi yang tidak relevan mengurangi
visibilitas dan usability dari sistem.

Masalah 1

Ringkasan Masalah
Dua buah ikon dengan fungsi sama pada halaman yang sama.

Deskripsi Masalah
Pada halaman console, terdapat fungsi help yang letaknya berdekatan dan memilki fungsi yang sama. Hal ini akan menghasilkan informasi yang sia-sia karena pengguna hanya akan memilih salah satu ikon yang tersedia.

Fitur help pada halaman yang sama.
Fitur help pada halaman yang sama.

Rekomendasi Perbaikan
Fitur help pada halaman yang sama sebaiknya ditampilkan hanya satu saja karena memiliki fungsi yang sama.

Severity Rating
2 = Minor usability problem: fixing this should be given low priority.


 

Masalah 2

Ringkasan Masalah
Ikon plot yang tidak lazim dikenal pengguna.

Deskripsi Masalah
Pada halaman variable editor, terdapat ikon plot yang tidak lazim dikenal pengguna. Ikon ini membingungkan pengguna ketika akan menampilkan plot dari hasil eksekusi.

Ikon plot yang tidak lazim dikenal pengguna.
Ikon plot yang tidak lazim dikenal pengguna.

Rekomendasi Perbaikan
Sebaiknya digunakan ikon plot yang biasa dikenali sehingga tidak membingungkan pengguna.

Severity Rating
2 = Minor usability problem: fixing this should be given low priority.

Error Prevention – Scilab —

Error Prevention – Scilab

Merancang sistem yang mencegah terjadinya kesalahan lebih baik daripada merancang pesan
kesalahan yang baik.

Masalah 1

Ringkasan Masalah
Tidak ada tanda yang menjelaskan kesalahan sebelum dilakukan eksekusi.

Deskripsi Masalah
Saat menuliskan kode pada halaman editor kemudian akan dilakukan eksekusi kode, aplikasi langsung mengeksekusi kode tanpa terlebih dahulu menginformasikan kesalahan pada halaman editor. Pada kasus ini, kode line number 10 pada halaman editor hilang, tetapi aplikasi langsung mengeksekusi kode dan baru kemudian menampilkan error message pada console, bukan pada halaman editor.

Tidak menampilkan tanda ketika melakukan kesalahan.
Tidak menampilkan tanda ketika melakukan kesalahan.

Rekomendasi Perbaikan
Sebaiknya diberikan tanda (misalnya warna merah) pada halaman editor ketika pengguna melakukan kesalahan dalam pengkodean.

Severity Rating
2  =  Minor usability problem: fixing this should be given low priority.

Match Between System and Real World – Scilab —

Match Between System and Real World – Scilab

Sistem harus berbicara sesuai dengan bahasa penggunanya, menggunakan kata, kalimat, dan
konsep yang biasa digunakan oleh pengguna.

Masalah 1

Ringkasan Masalah
Ikon setting yang berfungsi sebagai demo.

Deskripsi Masalah
Pada halaman console, terdapat ikon yang biasa dikenal pengguna sebagai ikon setting, tetapi ternyata digunakan sebagai ikon demo Scilab. Ikon setting yang berfungsi sebagai demo ini akan membingungkan pengguna saat akan menggunakan ikon tersebut.

Ikon setting yang berfungsi sebagai demo.
Ikon setting yang berfungsi sebagai demo.

Rekomendasi Perbaikan
Untuk fungsi demo Scilab, sebaiknya digunakan ikon yang berbeda dengan ikon setting, sehingga tidak membingungkan pengguna.

Severity Rating
3  =  Major usability problem: important to fix, so should be given high priority.


 

Masalah 2

Ringkasan Masalah
Ikon Download yang berfungsi sebagai Incremental Search.

Deskripsi Masalah
Ikon yang berbentuk tanda panah kebawah dengan garis horizontal di ujung panahnya biasanya dikenali pengguna sebagai ikon download. Namun pada Scilab, ikon ini berfungsi sebagai incremental search, yang fungsinya tidak jauh berbeda dengan fungsi find. Hal ini cukup membingungkan pengguna karena tidak terbiasa dengan ikon yang digunakan.

recognition 2 (new)
Ikon download yang berfungsi sebagai incremental search.

Rekomendasi Perbaikan
Sebaiknya digunakan ikon yang berbeda dan sesuai dengan fungsi untuk incremental search, agar tidak membingungkan pengguna dengan ikon yang menyerupai download.

Severity Rating
3  =  Major usability problem: important to fix, so should be given high priority.

Help User Recognize, Diagnose and Recover from Error – Scilab —

Help User Recognize, Diagnose and Recover from Error – Scilab

Pengguna tidak perlu mempertanyakan lagi mengenai perbedaan pemahaman pada sebuah kata
dan kalimat, situasi dan aksi. Semua harus sudah mengikuti standar yang ada.

Masalah 1

Ringkasan Masalah
Error message yang tidak sesuai antara satu halaman dengan halaman lain.

Deskripsi Masalah
Pada saat setelah dilakukan eksekusi program dan terdapat kesalahan, error message yang ditampilkan pada halaman console tidak sesuai dengan kesalahan yang ada pada halaman editor.

Line number pada error message yang tidak sesuai
Line number pada error message yang tidak sesuai

Error message pada halaman console menginformasikan bahwa terdapat kesalahan pada line number 12, padahal pada halaman editor, yang sebenarnya mengalami kesalahan yaitu line number 10 karena fungsi end yang hilang.

Rekomendasi Perbaikan
Sebaiknya dilakukan perbaikan dan pengujian ulang untuk bagian error message agar tidak membingungkan pengguna saat melakukan kesalahan dalam melakukan pengetikan kode pada editor sebelum dieksekusi.

Severity Rating
4 = Usability catastrophe: imperative to fix this before product can be released.


 

Masalah 2

Ringkasan Masalah
Aplikasi tidak menampilkan apapun saat dilakukan pencarian yang tidak memilki hasil.

Deskripsi Masalah
Saat melakukan pencarian, namun tidak ditemukan hasil pada suatu halaman, pada kasus ini penulis mencari undock pada halaman help, aplikasi tidak menampilkan keterangan apapun, termasuk error message atau keterangan bahwa file tidak ditemukan. Hal ini menyebabkan pengguna sulit mengetahui apakah pencariannya sudah berlangsung atau belum, apakah pencariannya membuahkan hasil atau tidak.

Tidak menampilkan hasil pencarian
Tidak menampilkan hasil pencarian

Rekomendasi Perbaikan
Sebaiknya aplikasi mampu memberikan keterangan sebagai hasil pencarian, baik itu pencariannya ditemukan ataupun tidak ditemukan.

Severity Rating
3 =  Major usability problem: important to fix, so should be given high priority.

Consistency and Standards – Scilab —

Consistency and Standards – Scilab

Pengguna tidak perlu mempertanyakan lagi mengenai perbedaan pemahaman pada sebuah kata
dan kalimat, situasi dan aksi. Semua harus sudah mengikuti standar yang ada.

Masalah 1

Ringkasan Masalah
Terdapat ikon yang sama, tetapi memiliki fungsi yang berbeda.

Deskripsi Masalah
Pada kasus ini, terdapat ikon print yang sama, tetapi memiliki fungsi berbeda pada halaman yang bebeda pula.

consistency a (editor)
Ikon print pada halaman editor
consistency b (help)
Ikon print pada halaman help

Ikon print pada halaman editor berfungsi untuk mencetak isi pada editor dalam format pdf dokumen, sedangkan ikon print pada halaman help berfungsi sebagai page setup. Hal ini bisa membuat pengguna bingung ketika melihat ikon print yang sama, namun memilki fungsi yang berbeda.

Rekomendasi Perbaikan
Untuk perbaikan, diharapkan ikon yang digunakan dibuat berbeda antara untuk melakukan print atau melakukan page setup.

Severity Rating
3 = A major usability problem. Important to fix and should be given a high priority.


Masalah 2

Ringkasan Masalah
Terdapat ikon yang berbeda, namun memiliki fungsi yang sama.

Deskripsi Masalah
Pada kasus ini, terdapat dua macam ikon print yang berbeda, tetapi memilki fungsi yang sama, yaitu untuk melakukan pencetakan ke dalam format pdf dokumen.

Ikon print pada halaman editor
Ikon print pada halaman editor
Ikon print pada halaman console
Ikon print pada halaman console

Pada halaman editor, terdapat ikon print yang terdapat tanda panah ke atas pada bagian kertasnya. Namun pada halaman console, terdapat ikon print yang tidak terdapat tanda panah ke atas pada bagian kertasnya. Padahal kedua ikon ini memilki fungsi print yang sama.

Rekomendasi Perbaikan
Untuk perbaikan, sebaiknya digunakan satu jenis ikon yang sama untuk fungsi print yang sama, agar tidak membingungkan pengguna saat akan memilih ikon.

Severity Rating
3 = A major usability problem. Important to fix and should be given a high priority.

 

Visualisasi Informasi Ketersedian Protein Per Kapita Menurut Kelompok Bahan Makanan (Gram) 2009-2013 — May 11, 2015

Visualisasi Informasi Ketersedian Protein Per Kapita Menurut Kelompok Bahan Makanan (Gram) 2009-2013

Visualisasi informasi diperlukan untuk mempermudah pengguna dalam membaca informasi yang tersedia. Pada visualisasi informasi ini, penulis mengambil data Ketersedian Protein Per Kapita Menurut Kelompok Bahan Makanan (Gram) 2009-2013 yang bersumber dari buku Statistika Indonesia 2014 halaman 485. Tools yang digunakan pada visualisasi ini yaitu infogr.am.

Berikut link hasil visualisasi informasi yang dibuat :

1
2

4
5

https://d19tqk5t6qcjac.cloudfront.net/i/412.html

Netstat: Aplikasi Jaringan Troubleshooting — March 31, 2015

Netstat: Aplikasi Jaringan Troubleshooting

Netstat (network statistic) merupakan program berbasis teks yang berfungsi memantau koneksi jaringan pada suatu komputer, baik itu jaringan lokal (LAN) ataupun jaringan internet.

Adapun beberapa parameter untuk netstat di Linux yaitu:

1. netstat -i : digunakan untuk menampilkan konfigurasi interface.netstat -i

2. netstat -a : digunakan untuk menampilkan semua koneksi, baik yang listening ataupun tidak.netstat -anetstat -a 2

3. netstat -l : digunakan untuk menampilkan koneksi yang listening saja.-l

4. netstat -s : digunakan untuk melihat statistik per protokol.
-s
-s 2

5. netstat -r : digunakan untuk menampilkan tabel routing.
-r

6. netstat -o: digunakan untuk menampilkan timer.
-o

7. netstat -g : digunakan untuk menampilkan berdasarkan group membership.
-g

8. netstat -p : digunakan untuk menampilkan PID atau program yang sedang melakukan koneksi.
-p
-p 2

Parameter perintah di atas adalah beberapa contoh dari perintah yang bisa dimasukkan pada netstat. Untuk lebih jelasnya, kita bisa melihat manual dari program netstat dengan mengetikkan perintah : man netstat.

Analisis Interface Design (Taman Impian Jaya Ancol) — February 16, 2015

Analisis Interface Design (Taman Impian Jaya Ancol)

Antarmuka atau interface merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna dengan sistem. Antarmuka dapat menerima informasi dari pengguna dan memberikan informasi kepada pengguna untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi. Tujuan sebuah antarmuka adalah mengkomunikasikan fitur-fitur sistem yang tersedia agar user mengerti dan dapat menggunakan sistem tersebut.

Kali ini, saya akan menampilkan antarmuka (interface) web yang menurut saya bagus dan menarik, yaitu Taman Impian Jaya Ancol.

kadek 1

kadek 2

ancol 3

Tampilan dari web ini sangat menarik, karena penuh dengan warna-warna yang ceria sehingga sesuai dengan tema yang diangkat, yaitu tampilan untuk taman wisata. Selain itu, informasi yang ditampilkan pada web ini sangat lengkap, disesuaikan pula dengan tampilan yang menarik, sehingga menarik minat pembacanya (user) untuk berkunjung kesana.

#blog teman yang sudah dikunjungi dan dikomentari:
http://defrianiputri.blogspot.com/2015/02/analisis-interface-design.html
http://wiekaulia.blogspot.com/2015/02/user-interface.html

Review User Interface pada Smartphone ASUS Zenfone (ZenUI)